5 Kesalahan Menabung yang Harus Kamu Hindari Agar Tidak Gagal Fokus
5 Kesalahan Menabung yang Harus Kamu Hindari Agar Tidak Gagal Fokus
BPGA Meld & BPGA Getz
5/14/20253 min read


Menabung adalah salah satu langkah penting dalam mencapai tujuan keuangan dan menjaga kestabilan finansial. Namun, meskipun menabung terdengar sederhana, banyak orang yang masih melakukan kesalahan yang dapat menghambat pencapaian tujuan keuangan mereka. Agar tidak gagal fokus dan bisa menabung dengan lebih efektif, kamu perlu menghindari beberapa kesalahan umum dalam menabung. Berikut adalah 5 kesalahan menabung yang harus kamu hindari:
1. Tidak Menetapkan Tujuan Menabung yang Jelas
Salah satu kesalahan terbesar dalam menabung adalah tidak memiliki tujuan yang jelas. Tanpa tujuan yang terukur dan spesifik, menabung bisa terasa seperti rutinitas tanpa arah. Misalnya, menabung hanya dengan tujuan “untuk masa depan” tanpa menentukan berapa banyak yang harus ditabung setiap bulan atau untuk apa uang tersebut akan digunakan.
Solusi: Tentukan nabung yang jelas, seperti "menabung untuk dana darurat sebesar Rp 10 juta dalam 6 bulan" atau "menabung untuk membeli rumah dalam 5 tahun." Dengan tujuan yang spesifik, kamu bisa fokus pada pencapaian tersebut dan memotivasi diri untuk menyisihkan uang secara konsisten.
2. Menunda-nunda Menabung
Banyak orang berpikir bahwa mereka akan mulai menabung "nanti" ketika pendapatan mereka lebih besar atau kondisi keuangan lebih stabil. Padahal, menunda-nunda menabung justru dapat menghambat kamu untuk mencapai tujuan finansial. Semakin lama kamu menunda, semakin sedikit waktu yang kamu miliki untuk mempersiapkan masa depan.
Solusi: Mulailah menabung sekarang juga, bahkan jika jumlahnya kecil. Menabung sedikit demi sedikit lebih baik daripada menunggu waktu yang "sempurna." Mulailah dengan jumlah yang terjangkau dan tingkatkan secara bertahap. Kamu juga bisa memanfaatkan sistem otomatis untuk menabung, seperti setoran otomatis setiap bulan ke rekening tabungan.
3. Menabung Tanpa Mengatur Pengeluaran
Menabung menjadi kurang efektif jika pengeluaran tidak dikelola dengan baik. Tanpa pengelolaan anggaran yang jelas, kamu bisa jadi menghabiskan uang secara berlebihan, yang akhirnya membuat tabungan tidak bertambah signifikan. Hal ini sering terjadi ketika kamu tidak memiliki kontrol terhadap pembelian impulsif atau pengeluaran yang tidak terencana.
Solusi: Buatlah anggaran bulanan yang mencatat semua pengeluaran dan pendapatan. Prioritaskan pengeluaran penting dan batasi pengeluaran yang tidak perlu. Dengan pengelolaan anggaran yang baik, kamu bisa mengalokasikan lebih banyak uang untuk ditabung tanpa merasa terpaksa mengorbankan kebutuhan lainnya.
4. Terlalu Ambisius di Awal
Langsung menargetkan menabung jumlah besar bisa membuatmu stres dan malah berhenti di tengah jalan. Karena nabung yang sebenarnya membutuhkan konsistensi bukan hanya ambis diawal. Ambisius adalah sikap terburu buru dan terlalu berfokus pada hasil yang akhinya terkadang berhenti ditengah.
Solusi:
Mulai dari jumlah kecil yang realistis. Konsistensi lebih penting daripada nominal besar yang tidak bertahan lama
5. Tidak Mewaspadai Inflasi
Salah satu kesalahan besar dalam menabung adalah tidak mempertimbangkan efek inflasi terhadap nilai uang dari waktu ke waktu. Jika kamu hanya menyimpan uang tunai dalam celengan atau di rekening tabungan biasa yang bunganya sangat kecil, nilai riil dari tabunganmu akan menyusut seiring berjalannya waktu. Misalnya, uang Rp10 juta hari ini mungkin tidak akan bisa membeli barang yang sama lima tahun ke depan karena harga-harga terus naik. Ini artinya, meskipun nominal uangmu tetap, daya belinya menurun.
Kondisi ini sering tidak disadari oleh banyak orang, terutama mereka yang menganggap menabung di bank sudah cukup aman. Padahal, keamanan saja tidak cukup kamu juga harus memastikan uangmu tumbuh seiring dengan inflasi, atau bahkan melampauinya.
Solusi:
Setelah kamu memiliki dana darurat yang cukup (idealnya 3–6 bulan pengeluaran bulanan), kamu perlu mulai mencari instrumen penyimpanan atau investasi yang bisa melindungi nilai uangmu dari inflasi. Beberapa pilihan yang bisa kamu pertimbangkan antara lain:
Deposito berjangka, yang memberikan bunga lebih tinggi dari tabungan biasa.
Reksa dana pasar uang, yang relatif aman dan lebih fleksibel dari deposito.
Obligasi ritel negara (ORI/SBR), yang dijamin pemerintah dan memberikan imbal hasil tetap.
Investasi jangka panjang, seperti reksa dana saham, emas, atau properti, sesuai dengan tujuan dan profil risikomu.
Dengan begitu, kamu tidak hanya menabung, tapi juga mengembangkan nilai kekayaanmu seiring waktu. Menyadari dan mengantisipasi dampak inflasi adalah langkah penting agar tujuan keuanganmu tidak meleset di masa depan.
Kesimpulan
Menabung merupakan langkah penting dalam meraih kestabilan finansial, namun kesalahan dalam menabung dapat menghambat pencapaian tujuan keuangan. Dengan menghindari lima kesalahan utama menetapkan tujuan yang jelas, mulai menabung sekarang, mengatur pengeluaran, memanfaatkan instrumen keuangan yang tepat, dan memiliki dana darurat kamu dapat mencapai tujuan keuangan lebih cepat dan lebih efisien. Ingatlah, kunci utama dalam menabung adalah konsistensi dan disiplin.
Untuk itu, pastikan kamu memilih mitra keuangan yang tepat dalam perjalanan menabungmu. BPR Gunung Arjuna hadir untuk mendukung kebutuhan finansialmu dengan produk dan layanan yang aman serta menguntungkan. Dengan berbagai pilihan produk tabungan yang sesuai dengan kebutuhan, BPR Gunung Arjuna siap membantumu mengelola keuangan dengan lebih baik. Ayo, mulai menabung dengan bijak dan capai tujuan finansialmu bersama BPR Gunung Arjuna! klikdisini untuk mengetahui lebih lanjut.

Alamat
Jl. Jenderal Basuki Rahmat No.65, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119








V.1.0
PT.BPR Gunung Arjuna (xeesoxee & getz)
BPR Gunung Arjuna berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
BPR Gunung Arjuna merupakan peserta penjaminan LPS. Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS per Nasabah per Bank adalah Rp2 miliar.